Angin malam membiusku dengan semilir redup ruangku..
Ku duduk dengan menatap rembulan yang berpeluk dengan kabut..
Seolah mereka inginkan bersatu dan membuat terangnya para jiwa yang sedang pilu..
Namun Itu khayalan tingkat tinggi yang membalut hati menjadi semakin kalut..
Ku duduk dengan menatap rembulan yang berpeluk dengan kabut..
Seolah mereka inginkan bersatu dan membuat terangnya para jiwa yang sedang pilu..
Namun Itu khayalan tingkat tinggi yang membalut hati menjadi semakin kalut..
Kemudian ku buka sebuah pesan masuk dari kekasih hati..
Kubaca dengan mata hati..
Agar ku bisa memahami..
Ku ulang berulang kali tuk inginkan jiwaku mengerti…
Kubaca dengan mata hati..
Agar ku bisa memahami..
Ku ulang berulang kali tuk inginkan jiwaku mengerti…
Ternyata..
Ia inginkan hatiku meluk hatinya..
Ia inginkan hatiku meluk hatinya..
Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/10/maafkan-aku-2.html#ixzz1mdWoROBX
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar